Laman

Rabu, 01 Juni 2016

QUICK WINS : PENGELOLAAN PROGRAM KERJA SAMA ANTARA PUSKESMAS, UNIT TRANSFUSI DARAH DAN RUMAH SAKIT DALAM PELAYANAN DARAH UNTUK MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU

PENDAHULUAN

    A.      LATAR BELAKANG
     •       Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi à 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI tahun 2012). Salah satu penyebab terbanyak adalah karena perdarahan.
     •       Salah satu upaya untuk menurunkan AKI adalah melalui pemenuhan kebutuhan darah bagi ibu melahirkan dengan komplikasi perdarahan à membutuhkan pelayanan darah yang aman dan berkualitas, serta perlu didukung dengan ketersediaan darah sesuai kebutuhan.
      •       Produksi darah secara nasional (tahun 2014) sebanyak 4,6 juta kantong darah per tahun, sedangkan rekomendasi WHO untuk memenuhi kebutuhan darah suatu daerah, produksi darah minimal 2% dari jumlah penduduk atau 5 juta kantong darah/tahun à masih kurang 400 ribu kantong darah.
       Kekurangan ketersediaan darah meliputi juga jenis golongan darah langka seperti gol. darah AB, Rhesus Negatif atau lainnya.
       Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015 – 2019.
       Program ini dapat bermanfaat ganda, karena darah yang telah tersedia namun tidak dipakai oleh ibu melahirkan, maka darah tersebut dapat dipakai oleh pasien lain yang membutuhkan.

B.      PRINSIP
       Pelaksanaan program dilakukan berdasarkan sistem rujukan dan prinsip portabilitas.
       Prinsip portabilitas diterapkan untuk UTD sebagai pihak yang melakukan kerjasama dan/atau pelayanan darah yang menjadi lingkup kerja sama.

C.      PERAN DAN TUGAS
1.       KEMENTRIAN KESEHATAN
       Menyusun regulasi
       Menyediakan pembiayaan untuk pelatihan pelatih pengelolaan program
       Menyusun pedoman untuk peningkatan kapasitas nakes di Puskesmas
       Melakukan sosialisasi dan pembinaan ke tingkat provinsi
       Sebagai koordinator lintas wilayah provinsi
       Melakukan monitoring
       Melakukan evaluasi program
2.       DINAS KESEHATAN PROVINSI
       Melakukan sosialisasi dan pembinaan dalam pelaksanaan program ke tingkat kabupaten/kota
       Pembinaan program dan pembiayaan pelatihan pengelolaan program
       Melakukan monitoring dan  evaluasi program
       Menjadi koordinator lintas wilayah kabupaten/kota
       Memaksimalkan jejaring yan darah yang ada di wilayahnya
3.       DINAS KESEHATAN KABUPATEN
       Menjadi koordinator operasional
       Melakukan pembinaan program
       Menjadi penggerak, fasilitator dan evaluator
       Memaksimalkan jejaring yan darah yang ada di wilayahnya

D.      PERSYARATAN
1.                      Puskesmas
       Memiliki dokter yang bertugas di Puskesmas.
       Memiliki tenaga kesehatan dan peralatan laboratorium untuk pemeriksaan Hb dan golongan darah
2.                      Rumah Sakit
            Diutamakan rumah sakit rujukan Puskesmas sebagai pihak dalam program kerja sama.
3.                      Unit Transfusi Darah
UTD yang mendistribusikan darah ke RS rujukan Puskesmas sebagai pihak dalam program kerja sama. 

E.       RUANG LINGKUP KEGIATAN KERJASAMA
       Pelayanan kesehatan pada ibu hamil
       Rekrutmen dan seleksi awal donor
       Pengambilan dan pengolahan darah
       Permintaan dan distribusi darah
       Informasi
       Pencatatan dan pelaporan
       Monitoring dan evaluasi

F.       KERJA SAMA PUSKESMAS, UTD DAN RS DALAM PELAYANAN DARAH UNTUK MENURUNKAN AKI
1.       PUSKESMAS
       Sosialisasi mengenai donor darah sukarela di wilayah kerjanya
       Mendata semua ibu hamil, mengidentifikasi ibu hamil dengan risti atau mempunyai gol. Darah langka
       Mengedukasi ibu hamil dan keluarganya agar menyiapkan minimal 4 calon donor pendamping siaga per ibu hamil
       Memberikan informasi tentang persyaratan donor
       Melakukan pemeriksaan Hb dan gol darah ibu hamil dan kesesuaian gol darah calon donor dengan ibu hamil
       Melakukan seleksi awal calon donor darah
       Menginformasikan daftar ibu hamil dan Taksiran Partus kepada UTD serta calon donor siaga yang telah disiapkan
       Mengirimkan donor siaga ke UTD untuk pengambilan darah (7-10 hari sebelum taksiran patus ibu hamil yg bersangkutan)
       Merujuk ibu hamil risiko tinggi yang akan melahirkan ke RS
2.       UNIT TRANSFUSI DARAH
       Menjamin ketersediaan darah yang aman dan berkualitas
       Melakukan pembinaan dan pendampingan teknis  kepada Puskesmas  untuk rekrutmen DDS 
       Melakukan seleksi  donor, pengambilan dan pengolahan darah donor dari donor pendamping
       Pendistribusian darah ke BDRS
3.       RUMAH SAKIT
       Melakukan koordinasi dengan UTD untuk menjamin ketersediaan ibu hamil yang akan melahirkan
       Merawat dan memberikan tranfusi darah kepada pasien
       Melakukan koordinasi dengan Dinkes dlm peningkatan kapasitas nakes Pusksmas untuk pemeriksaan dan deteksi kehamilan dengan Risti